Air minum yang paling banyak dibeli oleh masyarakat adalah air minum isi ulang dan air minum dalam kemasan (AMDK). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Universitas Pamulang melalui CV Tirta Sasmita berupaya menyediakan air minum isi ulang dan air minum dalam kemasan (AMDK) yang memiliki standar nasional indonesia (SNI) bagi kalangan civitas
Ketua Umum Asosiasi Industri Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) Rachmat Hidayat mengatakan, dengan asumsi pemulihan ekonomi nasional berjalan mulus dan tidak ada kebijakan yang kontraproduktif, pertumbuhan industri air minum dalam kemasan (AMDK) diproyeksikan 7 persen pada 2022. Angka itu mendekati pertumbuhan sebelum pandemi yang berkisar 8—9
INFO NASIONAL – Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) Eko Susilo mengatakan, terdapat peningkatan pasar pada produk-produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) lokal. Saat ini terdapat 1.200 pelaku industri AMDK dengan volume air minum 35 miliar liter per tahun, 2.100 merek dan 7.000 lebih izin edar.
Konsumsi AMDK yang lebih banyak daripada produksi AMDK dalam negeri, menyebabkan perlu didirikan pabrik AMDK baru sehingga mampu terus memenuhi kebutuhan AMDK masyarakat. Pabrik pengolahan air minum dalam kemasan botol 600 mL dengan kapasitas
Total 3.631 orang dalam rentang usia 17-60 tahun diikutsertakan dalam survei ini. Dari sumber yang sama, 62,9% responden pernah membeli produk berkelanjutan atau ramah lingkungan selama satu tahun terakhir. Alasan utama tertinggi masyarakat dalam membeli produk ramah lingkungan adalah ingin melestarikan bumi, yakni sebesar 60,5%.
Proses Produksi AMDK Proses pengolahan terhadap air baku (raw water) pada prinsipnya meliputi perlakuan secara fisika dan secara kimia sehingga pada akhirnya diperoleh AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan aman untuk dikonsumsi langsung.
ZUoEM. 15 212 446 186 132 154 375 295 75
produksi air minum dalam kemasan