A. KOMPONEN ENGINE DAN CARA KERJANYA Komponen Mesin merupakan bagian-bagian utama dari mesin khususnya yang dibahas disini adalah mesin bensin/premium. Dimana komponen utama ini merupakan suatu bentuk rangkaian mesin yang difungsikan sebagai pembuat tenaga. Adapun yang utama dengan berurutan adalah sebagai berikut : 1. Komponen Master Rem Motor – Pada mekanisme rem hidrolik motor terbagi dalam beberapa komponen, salah satunya komponen pada mekanisme rem hidrolik yakni master silinder Silinder Master. Lalu apa saja komponen master rem motor? Master silinder sendiri berperan untuk meningkatkan penekanan dari pedal sesudah pedal diinjak oleh sopir, yang nanti penekanan dari pedal akan dirubah jadi penekanan hidrolik pada master silinder yang selanjutnya dipakai untuk tekan piston pada kaliper atau silinder roda yang ada pada setiap roda. Baik pada rem hidrolik type tromol atau cakram masih tetap memakai master silinder pada mekanisme remnya. Untuk lebih jelasnya terkait komponen master rem motor dan fungsinya akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini. Fungsi Master Rem pada Motor Istilah yang lain lebih dekat dipakai untuk menerangkan master rem adalah master silinder. Komponen ini sebagai salah satunya bagian dari rem hidrolik di mana rem tipe ini manfaatkan penekanan oli pada proses pengeremannya. Fungsi master rem motor sendiri adalah mengganti pergerakan mekanis menjadi penekanan hidrolik. Pada prinsipnya kerja, komponen ini mempunyai peran yang besar sekali. Karena akan mengganti pergerakan pada pedal sepeda motor jadi penekanan hidrolik. Kekuatannya ini karena ada tabung dan piston. Komponen piston akan tersambung pada pedal rem hingga pergerakannya akan bolak balik dalam tabung. Pergerakan yang sudah dilakukan piston nanti akan memunculkan peralihan dalam tabung. Tabung akan berisi dengan fluida hingga memunculkan penekanan. Tingkat tekanannya sendiri berbeda sesuai pergerakan yang sudah dilakukan piston. Penekanan ini nanti akan membuat dorongan yang perannya menjepit cakram. Saat dorongan yang dibuat master rem besar jadi lebih baik tingkat pengeremannya. Master rem motor mempunyai beberapa komponen didalamnya yang mempunyai peranan penting. Berikut komponen – komponen yang ada pada master rem master silinder rem pada motor dan perannya 1. Reservoir Tank Komponen pertama master rem motor yaitu reservoir tank. Resevoir tank berperan untuk memuat minyak cadangan dan isi minyak rem pada mekanisme hidrolik jika mulai menyusut. Karena reservoir berperan sebagai penampung cadangan minyak rem karena itu harus tertutup rapat. hingga janganlah sampai lupa tutup kembali sesudah isi minyak di reservoir tank. Reservoir tank ada tutup dengan seal karet agar bisa tutup dengan rapat supaya minyak rem tidak tumpah. Pada reservoir tank ada garis low dan full atau min dan max. Lihat garis ini jika minyak pada tingkat low/min karena itu harus diisi sampai lever full/max. 2. Return Port Selain itu pada bagian master rem motor juga terdapat return port. Return port berperan sebagai lubang katup pengembali minyak rem dari ruangan penekanan ke bak cadangan atau reservoir tank. 3. Primary Piston dan Secondary Piston Primary piston dan secondary piston berperan untuk mengkompresikan atau memampatkan minyak dalam ruang master silinder karena ada style dorong teknisi dari push rod tangkai penggerak, untuk hasilkan style dorong hidrolik yang bisa gerakkan piston pada caliper rem cakram atau pada silinder roda rem tromol, agar menggerakkan kampas agar terjadi gesekan untuk perlambat sektor putar rotor dan tromol di saat pedal rem diinjak. 4. Piston Seal Seal piston Piston seal atau seal piston pada komponen master rem motor berperan menahan saluran minyak pada ruangan depan piston dengan ruangan belakang piston low pressure air. Disamping itu, seal piston berperan menahan gesekan di antara piston dan dinding ruangan silinder di saat piston bergerak. oleh karenanya, seal piston dibuat dari karet rubber hingga plastis. 5. Pegas Pengembali Return Spring Pegas pengembali berperan untuk kembalikan primary piston atau secondary piston agar kembali lagi ke status semual di saat pedal rem tidak diinjak. 6. Aliran Bypass Bypass Ports Aliran bypass adalah aliran antara reservoir dan ruangan pada komponen master silinder rem motor. Bagian ini berperan untuk memungkinkannya piston master silinder kembali lagi ke tempat awal secara cepat dan menahan udara bisa masuk ke master silinder. 7. Aliran Kompensasi Compensating Port Adalah lubang kecil yang menyambungkan di antara master silinder dengan ruangan kerja segi depan dari piston master silinder. Saat piston master silinder ada dalam status bebas tidak ada pengereman, seal piston ada di lubang ganti rugi dan lubang tambahan bypass port. Fungsi Compensating port / aliran ganti rugi Compensating port/ aliran ganti rugi berperan untuk memungkinkannya pengembangan normal dan peningkatan minyak rem karena peralihan temperatur. Sebagai aliran pengembali cairan sesudah pedal rem dibebaskan. 8. Inlet Port Inlet port berperan sebagai lubang masuk atau pengisian minyak rem dari bak cadangan ke ruangan penekanan. 9. Outlet Port Komponen outlet port berperan sebagai lubang keluar minyak rem yang bertekanan ke arah aliran sistem rem dan sebagainya ke silinder roda atau ke piston caliper. 10. Outlet Cek Valve Pada beberapa master rem ada Outlet cek valve yang berperan untuk menjaga penekanan tersisa pada pipa rem 1 kg/cm2 untuk menahan terlambatnya pengereman. Diatas adalah ulasan terkait komponen master rem motor dan fungsinya. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan. Beberapagambar di galeri menunjukkan sepeda motor disiapkan untuk digunakan di trek (tidak tersedia untuk pengiriman dalam formulir ini). Sepeda motor jalan raya meliputi indikator, kaca spion, dan pelat nomor. 2023; NINJA ZX-10R ABS KRT EDITION FACE YOURSELF
Sistem Rem – Salah satunya sistem yang ada di kendaraan ialah sistem rem. Pada sistem rem merupakan bagian dari casis kendaraan. Sistem rem pada kendaraan memiliki peranan yang sangat penting. Untuk lebih jelasnya terkait sistem rem baik pengertian, fungsi, jenis, komponen, dan cara kerjanya akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini. Pengertian rem merupakan suatu sistem yang bekerja untuk perlambat atau hentikan putaran. Sistem rem bekerja menggunakan konsep yaitu mengganti tenaga kinetik jadi panas dengan menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar-putar hingga putarannya akan melamban, dengan begitu kecepatan kendaraan jadi perlahan atau stop karena ada kerja rem. Sistem rem pada kendaraan sebagai satu bagian utama sebagai keamanan dalam mengemudi, tidak berfungsinya rem bisa memunculkan bahaya dan keamanan mengemudi jadi terusik. Oleh karenanya elemen rem yang bersinggungan ini harus tahan pada gesekan tidak gampang aus, tahan panas dan tidak gampang berbeda wujud di saat bekerja dalam temperatur tinggi.Aditya, Sugihartana. 2014 Fungsi Sistem Rem Pada Kendaraan Pada kendaraan baik sepeda motor atau mobil, harus ada sistem rem karena ingat fungsi sistem rem yang penting untuk kendaraan. Pada intinya sistem rem pada kendaraan mempunyai beberapa fungsi, yakni Mengurangi pergerakan atau kecepatan kendaraan. Menghentikan kecepatan kendaraan. Untuk memungkinkannya kendaraan bisa parkir rem parkir/ hand brake di tempat yang tidak rata pada tanjakan atau turunan. Sebagai alat yang jamin keselamatan dan keamanan pengendara. Macam Jenis Sistem Rem 1. Rem Cakram Disc Brake Rem cakram yang mempunyai diikuti wujud lurusan besi berupa piringan atau cakram. Peranan cakram sama dengan tromol, yakni sisi yang dihimpit. Pada dasarnya, style menekan rem cakram dipacu gerak hidrolik atau pneumatic. Rem cakram umumnya diterapkan pada ke-2 roda sisi depan. 2. Rem Tromol Drum Brake Rem tromol mempunyai cover seperti cetakan kue bolu. Dalam cover tromol ada sepasang sepatu rem brake shoe. Proses pemberhentian roda dilaksanakan dengan meningkatkan ke-2 brake shoe, hingga menekan dinding sisi dalam cover tromol. Adapun elemen yang memacu berkembangnya ke-2 brake shoe, yakni perputaran tangkai pengungkit brake shoe floating cam. Pada dasarnya, style menekan rem tromol dipacu gerak hidrolik atau pneumatic. Biasanya rem tromol diterapkan pada ke-2 roda sisi belakang. Kelebihan Dan Kekurangan Pada Pengereman 1 Kelebihan rem tromol Kelebihan rem tromol yaitu dapat digunakan pada kendaraan yang membutuhkan kerja extra dalam pengereman contoh kendaraan operasional seperti bus, truk, minibus 2 Kekurangan rem tromol Rem tromol yang mengaplikasikan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruangan tromol itu. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus buka roda supaya rumah rem bisa dibikin bersih dari kotoran atau debu. Di saat banjir air akan mengumpul pada ruangan tromol hingga air akan mempersulit sistem rem untuk bekerja, jadi sesudah rem tromol terjang banjir, karena itu harus mengeringkannya dengan mencapai 1/2 rem saat meluncur hingga sisi dalam rem tromol kering karena panas karena gesekan, kemudian rem bisa dipakai kembali. 3. Kelebihan rem cakram Rem cakram bisa dipakai dari bermacam temperatur, hingga sebagian besar kendaraan mengaplikasikan sistem rem cakram sebagai unggulannya. Disamping itu rem cakram tahan pada kubangan air hingga pada kendaraan yang sudah memakai rem cakram bisa terjang banjir. Selanjutnya rem cakram mempunyai sistem rem yang berpendingin di luar terbuka hingga pendinginan bisa dilaksanakan di saat mobil meluncur, ada banyak cakram yang diperlengkapi oleh sirkulasi ventilated disk atau cakram yang mempunyai lubang hingga pendinginan rem lebih optimal dipakai. Manfaat rem cakram banyak dipakai pada roda depan kendaraan karena style dorong untuk stop di bagian depan kendaraan semakin besar dibanding ada di belakang hingga memerlukan pengereman yang lebih dari sisi depan. Tetapi sekarang ini sudah banyak mobil yang sudah memakai rem cakram pada ke-4 rodanya, khususnya jenis mobil sedan. 4. Kekurangan pada rem cakram Rem cakram yang karakternya terbuka mempermudah debu dan lumpur melekat, lama-lama lumpur / kotoran itu bisa menghalangi performa pengereman sampai menghancurkan elemen di bagian caliper seperti piston jika didiamkan lama. Oleh karenanya perlu dilaksanakan pembersihan sekerap kemungkinan. Jika anda biasa tersebar di daerah perkotaan, masalah semacam ini tak perlu dicemaskan. Komponen Sistem Rem Pada Kendaraan Seterusnya kita akan ulas satu-satu dari komponen sistem rem 1. Pedal Rem Pedal rem direncanakan dengan konsep kerja pengungkit. Jadi saat sebelum diketemukan booster, pedal rem ini direncanakan supaya kita lebih enteng saat mengerem. Pedal rem harus memiliki jarak dengan lantai saat di rem. Dan harus memiliki gerak bebas saat tidak didesak. 2. Master silinder master rem Master silinder ialah komponen yang mengganti penekanan pedal jadi penekanan hidraulis. Terbagi dalam reservoir tank yang berisi minyak rem dan berisi piston dan silinder yang menghidupkan penekanan hidraulis. Selanjutnya penekanan hidraulis ini akan dikirim ke masing-masing roda. Bila roda depan memakai rem cakram bermakna dilanjutkan ke brake caliper apabila rem belakang memakai rem tromol karena itu penekanan akan dilanjutkan ke arah silinder roda. Ada banyak type master silinder yakni type tunggal dan type double. 3. Booster Rem Booster rem ialah salah satu bagian sistem rem yang berfungsi untuk tingkatkan tenaga penekanan pedal hingga jadi lebih besar dan daya pengereman jadi lebih besar. Boster rem biasanya dipasang jadi satu dengan master silinder. Tapi ada pula yang terpasang terpisah dari master silinder. Cara kerja booster rem manfaatkan kevakuman dari intake manifold. Di dalam boster ada membran yang bakal diambil oleh kevakuman barusan saat kita mengerem. Kevakuman ini terjadi saat kita melepaskan pedal gas dan thorttle tertutup saat mesin hidup. Untuk mesin diesel kevakuman diambil dari pompa vakum yang biasanya terpasang pada alternator. Pada beberapa mobil bensin kami saksikan memakai pompa vakum yang tertentu. Umumnya diputar oleh kutub nok camshaft. Contoh pada land rover evoque, mercedes W204, bmw mesin N20, dan lain-lain 4. Pipa rem Pipa rem berperan salurkan penekanan dan minyak rem dari master silinder ke masing-masing roda. Dan pada beberapa bagian yang membutuhkan gerak bebas, karena itu pipa rem dihubung dengan selang fleksibel. 5. Katup penyeimbang Katup P Salah satu komponen sistem rem ialah katup penyeimbang yang digunakan untuk membagikan tenaga hingga bisa memberi pengereman yang semakin besar pada roda depan dibanding roda belakang. Mengapa pengereman roda depan agar lebih besar? Mobil dengan mesin dimuka berbobot yang lebih berat pada bagian depan. Bila mobil direm, karena itu titik berat kendaraan akan geser kedepan karena style inersia. Seperti kita saat mengerem, akan condong menunduk di depan kan? Karena beban condong dimuka, maknanya pengereman roda depan agar lebih besar. Adanya katup P, tenaga pengereman rem depan akan dipisah semakin besar. Rem bagian depan biasanya semakin besar. 6. Selang rem Perannya sama dengan pipa rem, namun harus fleksibel tapi kuat. Jika di bedah, karetnya tebel dan seratnya kuat. 7. Cakram Piringan rem atau cakram akan diapit oleh brake pad hingga bersinggungan dan mobil melamban. Umumnya dibuat dari besi tuangkan, meskipun ada yang saya temui memakai bahan ceramic Jika dari type, sekurang-kurangnya ada tiga yakni kompak, type sirkulasi dan type kompak dengan tromol 8. Kaliper rem Kaliper rem atau caliper, di dalamnya ada piston dan seal. Yang nanti akan mendesak brake pad saat kita mengerem. Biasanya mobil memakai type floating caliper. Menjadi pistonnya cuman ada disamping saja. Meskipun pada beberapa mobil tertentu memakai fixed caliper. 9. Brake pad Brake pad ini yang menjepit piringan saat terjadi pengereman. Pad saat ini biasanya dibikin tanpa kandungan asbes yang beresiko untuk pernafasan kita. Formasi brake pad kurang lebih seperti di bawah ini. Dan hingga saat ini yang saya temui ada banyak tambahan seperti diperlengkapi sensor ketebalan brake pad 10. Tromol rem Pada rem tromol, saat kita lakukan pengereman karena itu sepatu rem brake shoe akan megar dan mendesak bagian dalam tromol rem yang berputar-putar. 11. Silinder roda wheel silinder Wheel silinder atau silinder roda terbagi dalam beberapa komponen. Di dalamnya ada piston, seal dan lain-lain. Saat kita lakukan pengereman, silinder roda akan mendesak sepatu rem untuk megar. Kita akan temui mobil yang memakai satu silinder roda dan bisa saja dua silinder roda. 12. Sepatu rem brake shoe Umumnya sepatu rem dibikin dari plat baja yang dilapis kampas rem. Biasanya saat ini umumnya sepatu rem non asbestos, hingga aman untuk pernafasan kita saat bersihkan. Pada kendaraan besar, kampas rem dikeling dengan plat baja sepatu rem. Tapi pada mobil kecil biasanya akan dilem 13. Rem parkir Rem parkir dipakai saat kita parkir atau stop saat keadaan miring. Misalkan ditanjakan atau di turunan pada keadaan macet. Rem parkir biasanya memakai sistem mekanis, karena tidak kuat bila memakai rem hidraulis. Bukan kuat pengeremannya, tapi rem hidraulis bila ditahan dalam status mendesak beberapa hari, sealnya akan hancur. Beberapa mobil keluaran terkini banyak yang memakai rem parkir electronic atau EPB Elektronik Parking Brake Cara Kerja Sistem Rem Cara kerja rem yakni pengereman muncul karena gesekan di antara ban dan jalan, gesekan bertambah sesuai pembagian beban pada ban. Saat lakukan pengereman roda depan terlebih dulu lakukan pengereman dan diikuti roda belakang, ini di karenakan saat dilaksanakan pengereman karena itu titik pusat gravitasi kendaraan akan berpindah kedepan karena ada style ineretia dan karena ada beban yang bersatu pada bagian depan. Sistem Rem Kendaraan tidak bisa stop dengan selekasnya saat mesin dibebaskan dengan pemindah daya dan kendaraan condong masih bergerak. Kekurangan ini harus dikurangkan bermaksud untuk turunkan kecepatan gerak kendaraan sampai stop. Mesin mengganti energi panas jadi energi kinetik eneri gerak untuk gerakkan kendaraan. Kebalikannya, rem mengganti energi kinetik menjadi lagi energi panas untuk hentikan kendaraan. Dan pada pengertian lain rem bisa disimpulkan Tenaga gerak putar roda diganti oleh proses gesekan jadi tenaga panas dan tenaga panas itu selekasnya dibuang ke udara luar. Pengereman dilaksanakan dengan cara mendesak sepatu rem yang tidak berputar-putar pada tromol break drum yang berputar-putar bersama roda hingga hasilkan gesekan dan kendaraan melamban untuk stop. Konsep rem ialah mengubah energi gerak jadi energi panas. Biasanya, rem bekerja disebabkan karena ada sistem kombinasi penekanan menantang sistem gerak putar. Dampak pengereman braking effect didapat dari ada gesekan yang diakibatkan di antara dua object / benda.
Mari kita bahas satu persatu komponen sistem hidrolik yang ada pada sepeda motor. Pedal rem atau Tuas rem. Untuk komponen rem hidrolik yang pertama yaitu pedal rem. Peran dari pedal ini yaitu sebagai input untuk mengetahui kapan rem aktif dan kapan rem akan non aktif. Untuk lebih jelasnya, saat kita menekan pedal rem maka rem akan aktif, lalu
Ilustrasi jenis-jenis rem pada sepeda motor. Foto Bangkit Jaya/kumparanSebagai pemilik sepeda motor, Anda perlu mengetahui jenis rem yang disematkan pada kendaraan Anda. Setidaknya terdapat dua jenis rem pada sepeda motor. Lantas, apa saja jenis-jenis rem tersebut?Dikutip dari laman Suzuki, rem merupakan komponen yang mampu membantu sepeda motor dalam menghentikan maupun memperlambat laju kendaraan. Rem pada sepeda motor umumnya dilengkapi dengan dua sistem pengereman, yaitu rem depan dan rem pada sepeda motor dibagi menjadi dua jenis, yakni rem cakram dan rem tromol. Walaupun keduanya memiliki fungsi yang sama, cara kerja dari dua jenis rem tersebut Anda yang belum tahu, berikut informasi seputar rem cakram dan rem tromol yang perlu Anda Rem Pada Sepeda MotorIlustrasi jenis-jenis rem pada sepeda motor. Foto PixabaySeperti yang sudah disebutkan di atas, rem pada sepeda motor dibagi menjadi dua jenis, yaitu rem cakram dan rem tromol. Berikut informasi yang perlu Anda ketahui seputar kedua jenis rem Rem CakramDikutip dari laman Carmudi, rem cakram bekerja menggunakan sistem penjepitan melalui kampas rem. Ketika tuas rem ditekan, maka pelumas hidrolik akan mendorong piston di kaliper untuk menjepit cakram. Hal ini akan membuat laju kendaraan melambat maupun komponen otomotif lainnya, rem cakram dapat bekerja berkat komponen-komponen pembantunya. Adapun komponen rem cakram meliputi kaliper, piston, cakram, piston seal, nipple bleed, brake pad, dan bracket yang dimiliki jenis rem yang satu ini adalah kemampuannya dalam menjaga suhu pengerjaan. Dengan begitu, pengereman yang dilakukan oleh rem cakram lebih stabil dan lebih kuat. Hanya saja rem cakram harus diperhatikan kondisinya secara berkala, karena cepat Rem TromolDikutip dari laman Astra Honda, rem tromol bekerja menggunakan sepasang sepatu rem Brake Shoe untuk dapat menekan bagian dalam dari tromol rem Brake Drum. Ketika menekan bagian tersebut, maka akan tercipta sebuah gaya gesek yang dapat membantu untuk memperlambat dan menghentikan roda komponen penggerak.Rem tromol dapat bekerja secara optimal berkat komponen-komponen pendukungnya, seperti brake drum, brake lining, brake shoe, brake cam lever, brake cam, return spring, tuas penghubung, dan anchor satu keunggulan dari jenis rem yang satu ini adalah komponennya yang lebih tertutup. Dengan begitu, segala macam kotoran maupun debu yang dapat merusak komponen akan lebih sulit untuk masuk. Selain itu, rem tromol juga memiliki kelebihan dalam menopang beban kendaraan yang demikian, rem tromol memiliki kekurangan pada bagian kampasnya, yaitu tidak seluruhnya menempel. Oleh karena itu, kendaraan yang melakukan pengereman hanya bisa mencapai 70%. Hil ini dikarenakan kampas bagian bawah dengan kampas bagian atas terdapat itu informasi seputar jenis-jenis rem pada sepeda motor dan cara kerjanya. Dengan mengetahui informasi di atas, Anda diharapkan dapat lebih waspada terhadap sistem pengereman pada kendaraan. Sebab sistem pengereman merupakan salah satu komponen penting dalam keselamatan keunggulan rem tromol pada sepeda motor?Bagaimana cara kerja rem cakram pada sepeda motor?Apa saja komponen rem tromol?
Learningsiswa mampu memahami sistem rem hidrolik pada sepeda motor dengan cermat, teliti, baik dan benar sesuai SOP D. Materi Pembelajaran: 1. Fungsi sistem rem hidrolik 2. Komponen sistem rem hidrolik E. Metode Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Diskusi kelompok 3. Praktik F. Media Pembelajaran: 1. Spidol Boardmarker 6. Unit Sepeda Motor 2.

Sistem rem pada mobil, sekarang semuanya sudah menggunakan prinsip hidrolik untuk menggerakannya. Sementara pada motor, hampir semuanya sekarang sudah menerapkan siste hidrolik ini. Sebenarnya apa kelebihan sistem hidrolik sehingga dijadikan penggerak rem ? dan apa saja komponen-komponen pada sistem rem hidrolik ini ? apakah sama dengan rem mekanis ? Selengkapnya simak pembahasan berikut ini. Baca pula ; Prinsip kerja sistem hidrolik Nama Komponen Rem Hidrolik dan Fungsinya Ada 5 macam komponen utama pada sistem rem hidrolik, yakni ; 1. Pedal rem/Tuas rem input device Dinamakan sebagai input device karena pedal rem memiliki fungsi sebagai input untuk mengetahui kapan rem akan aktif dan kapan rem akan non aktif. Secara sederhana, ketika kita menekan pedal rem maka rem tersebut akan aktif. Disini pedal bertugas untuk memasukan daya tekan yang diberikan oleh kita agar sistem hidrolik rem bisa bergerak. 2. Master silinder Master silinder merupakan komponen yang mengubah gerakan mekanis menjadi tekanan hidrolik. Pengubahan ini diperlukan karena prinsip kerja sistem hidrolik adalah dengan menggunakan tekanan fluida. Jadi, energi gerak yang sebelumnya ada pada pedal akan ditranslate ke tekanan hidrolik oleh komponen master silinder. Bagaimana master silinder mengubah energi ini ? Master silinder memiliki tabung dan piston, piston ini terhubung dengan pedal rem serta piston ini bergerak bolak balik didalam tabung. Gerakan piston, mempengaruhi ruang didalam tabung, sehingga kalau didalam tabung diisi dengan fluida maka tekanan fluida tersebut akan berubah-ubah tergantung gerakan piston. 3. Reservoir Tank Sebenenarnya, reservoir tidak masuk kedalam susunan komponen sistem rem hidrolis secara langsung. Namun karena berhubungan dengan fluida, maka akan lebih aman kalau diberikan tabung untuk menyimpan fluida cadangan. Fungsi reservoir dalam sistem rem hidrolis adalah untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida yang akan dijadikan sebagai penyalur tenaga. Ini akan menghindari resiko masuk angin, yang kerap menimbulkan rem blong. Masuk angin adalah istilah dimana ada udara masuk kedalam sistem hidrolik. Karena udara ini bisa dikompresi maka ketika tekanan fluida meningkat, itu tidak menggerakan bagian ujung. Akibatnya saat rem ditekan akan ngempos. 4. Pipa hidrolik Selang atau pipa hidrolik berfungsi sebagai saluran tempat mengalirnya fluida atau minyak rem yang memiliki tekanan. Karena tekanan fluida hidrolik ini bisa cukup tinggi, maka selang hidrolis ini dibuat dari bahan khusus. Biasanya dalam satu sistem rem, ada pipa logam dan ada pula pipa yang elastis. Mayoritas pipa ini terbuat dari logam yang tidak dapat ditekuk. Hal ini membuktikan bahwa tekanan fluida didalam selang bisa cukup tinggi ketika rem beroperasi. 5. Caliper/Actuator rem Fungsi caliper adalah untuk mengubah kembali energi pada tekanan fluida ke bentuk gerakan mekanis. Sehingga, energi ini bisa digunakan untuk menggerakan kampas rem agar menekan piringan rem. Istilah aktuator, sebenarnya lebih umum digunakan. Caliper itu hanya ada pada sistem rem cakram, sementara pada rem tromol hidrolik ada yang namanya wheel cylinder. Baik caliper atau wheel cylinder dua-duanya merupakan aktuator rem hidrolik. Bagaimana cara aktuator mengubah energi ? Tentunya anda sudah paham kalau tekanan hidrolik ini bisa diarahkan kemana saja dengan mudah. Dalam hal ini, ujung dari saluran hidrolik akan dimasukan dalam sebuah ruang. Pada ruang ini, juga terdapat piston yang bisa bergerak bolak balik. Gerakan piston akan mempengaruhi volume ruang ini. Saat rem ditekan, maka fluida dari reservoir akan tertekan masuk kedalam ruang aktuator ini. Sehingga memaksa piston untuk bergerak, pergerakan piston inilah yang digunakan untuk menggeraan kampas rem sehingga pengereman pun bisa berlangsung. 6. Saluran bypass Mobil memiliki empat roda yang masing-masing roda memiliki satu rem. Namun pedal rem hanya ada satu, keberadaan saluran bypass ini akan memungkinkan keempat rem akan bekerja melalui input satu pedal. Saluran ini akan membagi saluran hidrolik yang keluar dari master silinder menjadi empat saluran. Masing-masing saluran ini akan dihubungkan ke masing-masing rem. 7. Fluida / Minyak rem Pada sistem rem, fluida yang digunakan mungkin berbeda dibandingkan sistem hidrolik lain. Ini karena saluran didalam sistem rem ini lebih sempit sehingga perlu fluida yang lebih encer serta rem itu berhubungan dengan panas, sehingga selain encer fluida ini juga harus tahan panas. Secara umum, minyak rem berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari master silinder ke aktuator tanpa mengalami kerugian tenaga sedikitpun. Kata kerugian tenaga dalam hal ini, bisa terjadi apabila ada kebocoran saluran atau karena ada udara yang masuk ke sistem. Penerapan rem hidrolik pada rem cakram Pada sistem rem cakram, pengereman terjadi karena piringan yang berbentuk pipih akan terjepit oleh kampas rem pada kedua sisinya. Hal ini menyebabkan piringan tersebut berhenti berputar, sistem hidrolik akan diterapkan agar piston didalam caliper bisa bergerak menjepit saat pedal rem ditekan. Penerapan rem hidrolik pada rem tromol Hampir sama dengan rem cakram, namun pada rem tromol pengereman terjadi karena sepatu rem yang ada didalam tromol akan menekan permukaan dalam tromol ke arah luar. Sehingga tromol yang terkoneksi dengan roda akan berhenti berputar. Disini penerapan sistem hidrolik akan didesain agar dua buah piston didalam silinder roda bisa bergerak saling menjauh secara sejajar ketika pedal rem ditekan. Pergerakan ini akan mendorong sepatu rem untuk bergerak ke arah luar. Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai komponen sistem rem hidrolik dan fungsinya, semoga bisa menambah wawasan kita semua.

Sistemrem hidrolik terdiri dari beberapa komponen utama yaitu, pedal rem, boster rem, master cylinder, proportioning valve (valve p), tuas rem parker atau rem tangan, rem cakram dan rem tromol. Berikut ini merupakan komponen dari sistem rem hidrolik dan penjelasannya: 1. Pedal Rem Home Rest Area Selasa, 24 Agustus 2021 - 0704 WIBloading... Rem motor memiliki banyak jenis dan juga komponen. Di antara berbagai macam komponen, master rem menjadi bagian yang sangat vital. Foto/dok A A A JAKARTA - Rem motor memiliki banyak jenis dan juga komponen. Di antara berbagai macam komponen, master rem menjadi bagian yang sangat vital. Kerusakan salah satu komponen rem yang jadi alat pengaman kendaraan tentu saja sangat masih banyak pengemudi motor yang asal menggunakannya. Sehingga rem cepat aus, tidak dapat berhenti dengan benar, bahkan terjadi kecelakaan. Agar master rem pada motor tidak mudah rusak, simak penjelasannya berikut ini, dilansir dari laman Suzuki, Senin 23/8/2021. Baca Juga Fungsi master rem pada motorIstilah lain yang lebih akrab digunakan untuk menjelaskan master rem adalah master silinder. Komponen ini merupakan salah satu bagian dari rem hidrolik di mana rem jenis ini memanfaatkan tekanan oli dalam proses pengeremannya. Fungsi master rem sendiri adalah mengubah gerakan mekanis untuk menjadi tekanan hidrolik. Secara prinsip kerja, komponen ini memiliki peranan yang sangat besar. Karena akan mengubah gerakan pada pedal sepeda motor menjadi tekanan hidrolik. Kemampuannya ini berkat adanya tabung serta piston. Komponen piston akan terhubung pada pedal rem sehingga gerakannya akan bolak balik di dalam tabung. Gerakan yang dilakukan piston nantinya akan menimbulkan perubahan dalam tabung. Tabung akan terisi dengan fluida sehingga menimbulkan tekanan. Tingkat tekanannya sendiri berbeda-beda sesuai dengan gerakan yang dilakukan piston. Tekanan ini nantinya akan menciptakan dorongan yang fungsinya menjepit cakram. Ketika dorongan yang dihasilkan master rem besar, maka akan lebih baik tingkat pengeremannya. Master rem juga memiliki beberapa komponen di dalamnya yang memiliki peran penting. merawat motor perawatan motor perawatan mobil dan motor Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 8 jam yang lalu 10 jam yang lalu 12 jam yang lalu 16 jam yang lalu 17 jam yang lalu 20 jam yang lalu untuk sepeda motor 1.450.000 unit per tahun. a) Rem Sepeda Motor : Master Cylinder Master Cylinder adalah komponen rem yang mengkonversi gerakan tuas rem menjadi tekanan hidrolik. Sejak master silinder dipasang di setang, mereka diwajibkan untuk memiliki bentuk visual dan penampilan yang menarik. Master Cylinder untuk sepeda motor biasanya Prinsip Rem Hidrolik - Seperti yang telah kita bahas pada artikel sebelumnya, bahwa sistem rem bekerja sebagai sistem keselamatan aktif yang akan memperlambat laju kendaraan. Dalam proses kerjanya, sistem rem dikendalikan oleh pengguna melalui pedal atau tuas rem. Untuk mentransfer tenaga pengereman dari pedal menuju aktuator rem, diperlukan sistem penyalur rem yang kita kenal dengan sitem hidrolik dan sistem mekanik. Seperti apa cara kerja rem hidrolik ? Secara umum, ada tiga macam model penyaluran sistem rem yaitu Sistem rem mekanik Sistem rem mekanik adalah sistem pengereman yang masih menggunakan kontrol mekanikal berupa kabel kawat. Sistem rem ini masih banyak diaplikasikan pada rem tromol sepeda motor dan rem parkir manual. Sistem rem hidrolik Untuk sistem rem hidroik bekerja berdasarkan hukum pascal. Dimana material berupa fluida dijadikan alat untuk meneruskan gaya pengereman dari pedal rem. Fluida digunakan karena material ini tidak memiliki sifat kompresi sehingga cocok untuk menyalurkan tekanan. Sistem rem angin Sistem rem angin menggunakan tekanan angin untuk menekan tuas rem pada aktuator rem. Artinya, pengguna tidak secara langsung menggerakan tuas aktuator rem lewat pedal rem, melainkan hanya membuka katup dari tanki udara menuju aktuator rem. Selengkapnya, simak cara kerja rem angin pada bus. Prinsip kerja rem hidrolik Sesuai namanya rem hydraulic/hidrolik merupakan sistem penyalur rem yang menggunakan cairan Hydro. Cairan yang digunakan adalah sejenis fluida yang memiliki ketahanan tinggi. Sistem pengereman hidrolik bekerja berdasarkan hukum pascal yang berbunyi Tekanan yang diberikan pada zat cair didalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar dan sama rata. Hal menunjukan ketika pedal rem ditekan, tekanan itu akan diteruskan ke aktuator rem dengan besar sesuai gaya penekanan pengguna terhadap pedal rem. Hal inilah yang menjadi dasar prinsip kerja rem hidraulik. Komponen rem hidrolik beserta fungsinya Dalam menjalankan tugasnya, sistem hydraulic brakes didukung oleh beberapa komponen utama antara lain; 1. Master silinder Master silinder terletak setelah pedal rem, fungsinya untuk mengubah gerakan ayunan pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Master silinder pada sistem hidrolik ini berhubungan dengan komponen reservoir. Fungsi reservoir adalah untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida rem yang akan digunakan pada sistem pengereman. Didalam master silinder terdapat piston dan sedikitnya dua buah saluran. Piston berfungsi untuk membangkitkan tekanan fluida. Sementara dua selang itu adalah selang reservoir dan selang utama. Selang reservoir terhubung dengan reservoir dan otomatis akan tertutup saat pedal rem diinjak. Pada sepeda motor, mungkin anda akan merasa sedikit kebingungan karena bentuk mater silinder berbeda. Itu karena rem hidrolik yang biasa digunakan pada rem cakram depan motor, itu memilkki bentuk yang kecil didalam tuas rem dan reservoir berbentuk kotak yang lokasinya tersembunyi cover head motor. 2. Brake Lines Brake lines berupa selang-selang yang menghubungkan antar komponen pada sistem rem hidrolik. Selang ini terbuat dari dua material, karet khusus dan logam. Bahan logam digunakan agar mampu menyalurkan tekanan ke aktuator tanpa terjadi kerugian. Sementara bahan karet khusus digunakan agar lebih fleksibel. Walau berbahan karet, tapi memiliki ketahanan yang kuat tekanan. 3. Silinder Roda Silinder oda adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah kembali tekanan fluida menjadi gerakan mekanis. Silinder roda sudah terletak didalam aktuator rem namun masih menjadi bagian dari rangkaian sistem hidrolik rem. 4. Aktuator rem, Aktuator adalah komponen yang berfungsi untuk mengeksekusi perintah atau sebuah fungsi yang sebelumnya telah diaktifkan oleh pengguna kendaraan. Aktuator rem artinya komponen yang berfungsi langsung melakukan sistem pengereman. Ada dua jenis aktuator rem, yaitu Sistem rem tromol Sistem rem tromol adalah rangkaian pengereman tertutup yang memanfaatkan drum atau tromol untuk menghasilkan area gesekan yang lebih besar. Artikel tentang cara kerja sistem rem tromol sudah kita bahas sebelumnya Sistem rem cakram Sistem rem cakram adalah rangkaian pengereman yang bersifat terbuka, dengan metode penjepitan piringan oleh dua buah kampas rem yang akan menghasilkan daya pengereman yang lebih responsif. Lebih lanjut mengenai sistem rem cakram, bisa baca komponen dan cara kerja rem cakram pada mobil. Cara Kerja Sistem Rem Hidrolik Pada Mobil dan Motor Rem hidrolis berbeda dengan cara kerja rem mekanik yang masih menggunakan kawat. Sehingga model pedal rem pada rem hidraulik juga berbeda. Sistem kerja rem hidrolis dimulai ketika pengguna menginjak pedal rem. Tuas pada pedal rem terhubung langsung dengan piston didalam master silinder, sehingga saat pedal rem ditekan tuas rem akan mendorong piston pada master silinder. karena piston terdorong, menyebabkan ruang didepan piston mengecil. Selain itu, dorongan itu juga menyebabkan saluran reservoir tertutup. Agar lebih jelas, simak animasi dari video youtube berikut ; Karena fluida rem tidak memiliki sifat kompresi, maka fluida didepan piston akan terdorong keluar menuju saluran utama. Melalui brake lines, kemudian tekanan tersebut akan diteruskan ke semua aktuator pengereman dengan besar yang sama. Saat tekanan fluida mencapai silinder roda, maka fluida atau minyak rem bertekanan tersebut akan menggerakan piston pada silinder roda untuk menekan kampas rem. Saat inilah proses kerja rem terjadi. Saat pedal di-realease maka return spring baik pada master silinder atau pada aktuator rem akan mendorong piston ke posisi semula. Sehingga fluida didalam brake lines kembali mengisi ruang didepan piston master silinder. Keuntungan rem hidrolik Tidak mengalami pemuaian karena tidak memakai kabel kawat melainkan menggunakan fluida Daya pengereman dapat diteruskan lebih maksimal sehingga lebih pakem Bunyi saat melakukan pengereman akan diminimalkan karena minim komponen yang bergesekan Kekurangan rem hidrolik Komponen yang digunakan lebih kompleks Saat terjadi kebocoran fluida, minyak rem berpotensi merusak permukaan komponen mobil karena bersifat asam. Jika tidak dirawat, master silinder atau silinder roda bisa macet. Sehingga perawatan pada hydraulic brake tidak boleh terputus. Sistem hidraulik rem akan terganggu saat terdapat udara didalam sistem, karena udara memiliki sifat kompresi. Untuk itu pastikan kondisi minyak rem didalam reservoir cukup untuk meminimalkan terjadinya masuk angin. Sekian tentang cara kerja rem hidrolik, semoga bermanfaat. uvELN. 487 220 317 109 172 107 15 248 42

gambar komponen rem hidrolik sepeda motor